Iklan oleh Google.

Preferensi iklan! Thank you for your time.

Ikan Monkfish, Si Jelek yang Lezat dari Laut Dalam

Seledri.Com – Mengenal Ikan Monkfish, Si Jelek yang Lezat dari Laut Dalam. Sebagai bahan makanan, ikan monkfish memiliki banyak keunggulan yang membuatnya layak untuk dikenal lebih jauh. Selain kaya protein, ikan ini juga rendah lemak dan bisa diolah dalam berbagai teknik memasak. Dari sup, panggangan, hingga tumisan, monkfish menawarkan fleksibilitas rasa yang tinggi. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang karakteristik, manfaat gizi, cara memasak, dan bagaimana memilih ikan monkfish yang segar.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.


Mengenal Ikan Monkfish, Si Jelek yang Lezat dari Laut Dalam

Ikan monkfish, atau dikenal juga dengan nama anglerfish, merupakan salah satu jenis ikan laut dalam yang menarik perhatian bukan karena tampilannya, tetapi karena rasa dagingnya yang lezat. Meskipun bentuknya cenderung menakutkan dengan mulut besar dan tampang yang tidak sedap dipandang, monkfish justru menjadi primadona di banyak dapur restoran mewah, terutama di Eropa dan Asia. Banyak orang bahkan menjulukinya sebagai “foie gras of the sea” atau “lobster poor man” karena tekstur dan cita rasanya yang menyerupai daging lobster.

Ciri Khas dan Habitat Ikan Monkfish

Penampilan yang Tidak Biasa

Ikan monkfish dikenal karena bentuk tubuhnya yang pipih, kepala besar, dan mulut lebar yang dipenuhi gigi tajam. Warna kulitnya cokelat tua kehitaman dengan tekstur kasar, memungkinkan ikan ini berkamuflase di dasar laut. Ia memiliki sirip dada yang menyerupai tangan, memungkinkannya ‘berjalan’ di dasar laut. Salah satu ciri paling khasnya adalah “tangkai cahaya” di atas kepala yang digunakan untuk memancing mangsa—itulah sebabnya ia juga disebut anglerfish.

Meskipun tampilannya tidak menarik, bagian ekor dari monkfish—tempat daging utamanya berada—sangat dihargai karena teksturnya yang kenyal dan rasa manis alami seperti lobster. Kulitnya juga sering dimanfaatkan untuk masakan Asia, seperti sup atau dimasak dengan bumbu pedas.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Habitat Alami

Monkfish hidup di dasar laut (demersal) dan ditemukan di wilayah Samudra Atlantik Utara, termasuk sepanjang pantai Eropa dan Amerika Utara. Mereka biasanya tinggal di kedalaman 20 hingga 1000 meter, tergantung pada usia dan musim. Lingkungan dasar laut yang gelap dan berpasir adalah habitat ideal bagi mereka untuk berburu menggunakan taktik penyergapan.

Ikan ini juga dikenal tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan laut yang keras. Karena itu, mereka bisa ditemukan sepanjang tahun, meskipun musim panennya paling aktif pada musim dingin dan awal musim semi.

Jenis-Jenis Monkfish

Terdapat beberapa spesies monkfish, namun yang paling umum dikonsumsi adalah Lophius piscatorius dan Lophius americanus. Keduanya menawarkan kualitas daging yang serupa dan banyak digunakan dalam masakan Prancis, Korea, dan Jepang. Di Jepang, ikan ini dikenal sebagai “anko” dan merupakan bahan utama dalam sup hangat musim dingin.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Kandungan Nutrisi dan Manfaat Kesehatan

Kaya Protein dan Rendah Lemak

Daging monkfish sangat padat protein, dengan rata-rata 16–18 gram protein per 100 gram. Protein hewani seperti ini sangat penting untuk pembentukan otot dan jaringan tubuh. Menariknya, ikan ini juga sangat rendah lemak, menjadikannya pilihan ideal untuk mereka yang sedang menjalani diet rendah kalori.

Selain itu, monkfish tidak mengandung banyak kolesterol jika dibandingkan dengan daging merah, namun tetap mampu memberikan rasa kenyang yang tahan lama. Kombinasi ini menjadikannya makanan yang sangat disarankan untuk menjaga berat badan ideal.

Sumber Omega-3 dan Mineral Penting

Monkfish juga mengandung asam lemak omega-3 dalam jumlah yang cukup, walaupun tidak setinggi ikan seperti salmon atau sarden. Omega-3 berfungsi mengurangi risiko penyakit jantung, meningkatkan fungsi otak, dan menjaga kesehatan mata.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Selain itu, ikan ini juga kaya akan selenium, fosfor, dan vitamin B12. Selenium berperan sebagai antioksidan alami yang mendukung sistem kekebalan tubuh, sedangkan vitamin B12 membantu pembentukan sel darah merah dan menjaga sistem saraf tetap sehat.

Aman dari Kandungan Merkuri Tinggi

Salah satu keuntungan mengonsumsi monkfish adalah tingkat merkuri yang relatif rendah dibandingkan dengan ikan laut besar seperti tuna atau swordfish. Ini membuat monkfish lebih aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak dan wanita hamil, meskipun tetap dalam porsi yang wajar.

Teknik Memasak dan Rasa yang Istimewa

Tekstur Mirip Lobster

Daging monkfish memiliki tekstur kenyal dan padat, menyerupai lobster. Karena alasan ini, banyak chef menyebut monkfish sebagai “lobster orang miskin.” Tekstur ini membuatnya cocok untuk dimasak dengan berbagai cara tanpa mudah hancur. Selain itu, rasa manis alaminya sangat cocok dipadukan dengan bumbu kaya rasa.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Dalam kuliner Prancis, monkfish sering diolah dalam bentuk monkfish à l’Américaine, yaitu ditumis dengan tomat, bawang, dan anggur putih. Di Korea, ikan ini sering digunakan dalam hidangan pedas seperti agwijjim, yaitu rebusan pedas dengan sayuran.

Cara Memasak yang Disarankan

Beberapa teknik memasak yang cocok untuk monkfish antara lain:

  • Grilling (panggang): Daging yang padat membuatnya tidak mudah hancur saat dipanggang. Tambahkan perasan lemon dan rosemary untuk rasa segar.
  • Pan-searing (panggang wajan): Teknik ini menjaga kelembapan daging sambil menciptakan permukaan luar yang renyah.
  • Stewing (rebus): Cocok untuk membuat sup atau semur, terutama dalam masakan Asia.

Perlu diingat bahwa daging monkfish sebaiknya tidak dimasak terlalu lama agar tidak menjadi terlalu keras.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Bagian Tubuh Lain yang Dapat Dimakan

Selain ekornya, hati monkfish juga sangat dihargai, terutama dalam kuliner Jepang. Hati ini disebut “ankimo” dan sering disebut sebagai foie gras dari laut karena teksturnya yang lembut dan rasa umami yang kuat. Ankimo biasa disajikan dengan cuka ponzu dan irisan daun bawang sebagai pembuka dalam restoran sushi kelas atas.

Tips Memilih dan Menyimpan Monkfish

Pilih yang Segar dan Tidak Berlendir

Saat membeli monkfish, pastikan dagingnya berwarna putih cerah dan tidak berlendir. Bau ikan juga harus netral atau sedikit amis alami, tidak berbau busuk. Jika membeli bagian ekor, pilih yang padat dan elastis saat ditekan.

Untuk monkfish beku, pastikan tidak ada kristal es berlebih atau perubahan warna yang menandakan freezer burn.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

Penyimpanan yang Tepat

Monkfish segar sebaiknya langsung dimasak dalam 1–2 hari setelah pembelian. Simpan dalam wadah kedap udara di bagian bawah kulkas. Jika ingin menyimpannya lebih lama, monkfish dapat dibekukan hingga 3 bulan tanpa mengurangi kualitas rasa.

Perhatikan Sumber Penangkapan

Untuk mendukung praktik perikanan yang berkelanjutan, pilih monkfish yang ditangkap menggunakan metode ramah lingkungan. Cari label seperti MSC (Marine Stewardship Council) sebagai tanda bahwa produk berasal dari sumber yang bertanggung jawab.

Kesimpulan, Mengenal Ikan Monkfish, Si Jelek yang Lezat dari Laut Dalam

Ikan monkfish mungkin tidak menarik secara visual, namun ia adalah contoh sempurna dari ungkapan “don’t judge a book by its cover.” Dagingnya yang lezat, nilai gizi yang tinggi, serta fleksibilitas dalam pengolahan membuatnya pantas menjadi bagian dari dapur modern. Dengan memperhatikan kualitas dan teknik memasak yang tepat, monkfish bisa menjadi alternatif sehat dan menggugah selera dari makanan laut lainnya.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.


Artikel Blog Post Lainnya: Ikan Escolar, Si Hitam Mengkilap yang Kontroversial Tapi Lezat.

FAQ (Frequently Asked Question) Tentang Mengenal Ikan Monkfish

Berikut FAQ informatif untuk melengkapi posting blog tentang Ikan Monkfish. FAQ tentang ini melengkapi konten blog Mengenal Ikan Monkfish, Si Jelek yang Lezat dari Laut Dalam. Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan utama yang mungkin dimiliki pembaca saat menjelajahi topik yang beragam.

1. Apakah monkfish aman dikonsumsi untuk ibu hamil?

Ya, monkfish relatif rendah merkuri dibandingkan dengan ikan laut besar lainnya, sehingga lebih aman untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dalam porsi sedang.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

2. Bagian mana dari monkfish yang paling sering dimakan?

Bagian ekor monkfish adalah bagian yang paling sering dikonsumsi karena dagingnya padat, lembut, dan tidak mengandung banyak duri.

3. Apakah monkfish bisa dimakan mentah seperti sushi?

Di Jepang, monkfish biasanya tidak dimakan mentah. Namun, hatinya (ankimo) sering disajikan sebagai hidangan pembuka yang dimasak ringan dan disajikan dingin.

4. Bagaimana rasa ikan monkfish dibandingkan dengan ikan lainnya?

Rasa monkfish mirip dengan lobster: manis, lembut, dan sedikit kenyal. Ini menjadikannya favorit di banyak resep seafood mewah.

Iklan oleh Google! Thank you for your time.

5. Apakah monkfish tersedia di Indonesia?

Monkfish tidak umum ditemukan di pasar tradisional Indonesia, namun bisa ditemukan di supermarket premium atau toko bahan makanan impor dalam bentuk beku.


Iklan oleh Google.

Preferensi iklan! Thank you for your time.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Iklan Terkait

Preferensi iklan! Thank you for your time.

Scroll to Top